Tabiat
Di dunia ini banyak hal yang tidak akan pernah berubah. Salah satunya tabiat kita manusia yang mempengaruhi bagaimana kita berinvestasi. Fokus ke hal itu dibanding menebak apa yang akan berubah.
Halo Sahabat #Gibah.
Terima kasih telah berlangganan newsletter #GibahInvestasi.
Gibah Investasi merupakan catatan berbaGI dari Tigor Siagian untuk memberi nilai tamBAH seputar masalah investasi dan keuangan. Gibah Investasi merupakan free newsletter dan dipublikasikan paling tidak sekali seminggu.
Ini adalah #GibahInvestasi edisi No. 35
Tabiat
Dalam satu sesi panel pada forum tentang investasi beberapa waktu lalu di Bali, saya menggunakan video dari iklan Silvan di bawah ini sebagai penguat pesan yang ingin disampaikan dalam presentasi.
Pesan dari video itu sudah pernah saya terima jauh hari ketika membaca buku Stephen R. Covey dengan judul The 7 Habits of Highly Effective People. Begini penggambaran dalam buku tersebut:
Dua kapal perang yang ditugaskan dalam skuadron latihan sudah berada di laut dan sedang melakukan manuver dalam cuaca buruk selama beberapa hari. Saya bertugas di kapal perang utama dan sedang berjaga di atas anjungan ketika malam tiba. Jarak penglihatan buruk karena kabut, maka kapten tetap berada di anjungan mengawasi semua aktivitas.
Tak lama setelah hari menjadi gelap, pengintai pada sayap anjungan melaporkan, “Sinar, pada haluan sebelah kanan.”
“Tetap atau bergerak mundur?” Kapten berseru.
Pengintai menjawab, “Tetap, Kapten,” yang berarti kami berada dalam arah tabrakan yang berbahaya dengan ‘kapal’ itu.
Kapten lalu berseru kepada pemberi isyarat, “Beri isyarat kepada ‘kapal’ itu: Kita berada pada arah tabrakan, kami anjurkan anda mengubah arah 20 derajat.”
Datang isyarat balasan, “ Anda dianjurkan mengubah arah 20 derajat.”
Kapten berkata, “Kirim pesan, saya Kapten, ubahlah arah anda 20 derajat.”
“Saya kelasi tingkat dua”,” datang balasannya, “Anda sebaiknya berganti arah 20 derajat.”
Pada saat itu, sang Kapten menjadi marah. Ia membentak, “Kirim pesan, saya kapal perang. Ubahlah arah anda 20 derajat.”
Datang balasannya lagi, “Saya mercusuar.”
Kamipun mengubah arah
Dalam investasi, sebagaimana halnya dalam kehidupan, terdapat hal-hal yang tidak dapat diubah atau berubah. Sebesar apapun kekuasaan Anda, atau sehebat apapun kemampuan Anda dalam berinvestasi. Seperti mercusuar dalam cerita tersebut.
Peran waktu misalnya. Melalui efek compounding kita tahu bahwa dampak dari masa investasi disebut sebagai keajaiban dunia yang ke-8. Tentunya tidak hanya dampak secara positif namun juga negatif apabila yang kita lakukan bersifat mengurangi manfaat, seperti biaya.
Atau risiko. Tidak ada investasi yang bebas risiko. Apabila sepertinya tidak berisiko, maka entah Anda delusional atau risiko itu semata belum terlihat dan sedang menunggu waktu untuk muncul, di saat yang tidak disangka. Seperti kata Carl Richards: “Risk is what’s left over after you think you’ve thought of everything.”
Atau seperti buku Morgan Housel terbaru, “Same As Ever”, ada hal-hal di dunia ini yang tidak pernah berubah. Dan itu tentu mempengaruhi kehidupan, dan investasi Anda.
Banyak orang berkata bahwa sejarah selalu berulang. Makanya ada sejumlah orang yang kemudian pun belajar ilmu tentang pola dalam investasi. Namun menurut Ken Burns, sejarah tidak berulang, namun adalah manusia yang tidak pernah berubah, sehingga kesannya terjadi perulangan dalam sejarah:
"Historians make pretty lousy prognosticators of what's going to happen. But we bring a kind of optimism I believe to the present, in a way that we’ve seen it all before. Not in precisely this way, history doesn't repeat itself, we’re not condemned to repeat what we don’t remember.
Human nature doesn’t change. That's the thing we all have to understand. So we will be confronted with greed…”
Jadi keserakahan, sebagaimana kepentingan diri sendiri (self interest ) yang merupakan tabiat manusia, akan selalu hadir dalam lintasan sejarah melalui interaksi antar manusia. Tidak akan berubah. Potongan “film” yang hadir akan mirip-mirip. Mungkin dengan perbedaan pada durasi serta aktor-aktor yang terlibat.
Karena itu seperti Housel (2023), dibandingkan mencoba menebak hal-hal yang akan terjadi di masa depan, yang mungkin dapat (atau tidak) mempengaruhi investasi Anda, akan lebih baik kalau kita fokus kepada hal-hal yang tidak berubah dan penting. Yang akan tetap sama dan terulang dipengaruhi oleh tabiat manusia: keserakahan dan ketakutan.
Caranya, buat situasi keuangan Anda resilien. Gunakan margin of safety pada semua keputusan investasi Anda. Baik dari dana yang anda kumpulkan atau targetkan, maupun pada imbal hasil yang Anda butuhkan.
Hindari utang, dan jenis leverage lain dalam berinvestasi. Kendalikan yang berada dalam kendali dan penting seperti pengeluaran dan biaya, investasi secara rutin serta bersabar dan serahkan sisanya kepada teman terbaik Anda dalam berinvestasi: waktu.
Resep yang selalu sama. Same as ever.