Kapan Waktunya (Kembali) ber-Investasi?
Jangan terlalu khawatir dengan berbagai detail investasi. Investasi memang sederhana, tapi tidak mudah. Banyak pertimbangan timing malah bisa bikin paralysis.
Halo Sahabat #Gibah.
Terima kasih telah berlangganan newsletter #GibahInvestasi.
Gibah Investasi merupakan catatan berbaGI dari Tigor Siagian untuk memberi nilai tamBAH seputar masalah investasi dan keuangan. Gibah Investasi merupakan free newsletter dan dipublikasikan paling tidak sekali seminggu.
Ini adalah #GibahInvestasi edisi No. 55
Kapan Waktunya (Kembali) ber-Investasi?
Pertanyaan di atas selalu muncul, di segala cuaca. Walau memang lebih sering muncul ketika situasi pasar tidak baik-baik saja: gonjang-ganjing bak roller coaster. Seperti saat ini. Terkesan memberi justifikasi untuk diam tidak melakukan tindakan investasi. Lebih parah lagi beberapa malah menjadikannya alasan untuk menjual dan keluar dari pasar. Di waktu yang salah, titik terendah.
Padahal kita tahu bahwa waktu terbaik untuk berinvestasi adalah kemarin. Sementara waktu terbaik kedua apabila luput melakukan, adalah hari ini. Seperti nasihat Warren Buffett bahwa kita dapat menikmati teduhnya pohon hari ini karena orang lain telah menanamnya bertahun-tahun yang lalu. Dengan keajaiban compounding seseorang investor menikmati hasil investasinya hari ini. Namun apabila anda ketinggalan kereta investasi, entah karena khawatir atau semata belum memiliki modal, saat terbaik adalah hari ini.
Pertanyaan yang sama kembali muncul belakangan ini di tengah hiruk pikuk pasar keuangan sebagai reaksi dari normalisasi kebijakan di berbagai belahan dunia. Beli ga ya? Jual ga ya? Masuk ga ya? Keluar ga ya? Berbagai skenario dipikirkan, segala kondisi menjadi pertimbangan. Akhirnya mengalami paralisis, tidak melakukan apa-apa. Investasi dijual rugi, uang tetap dalam tabungan, kemudian menanggung risiko daya beli uang digerogoti inflasi.
Tentu saja semua orang punya aspirasi untuk mampu secara tepat menebak arah pasar, melakukan timing, kapan membeli dan kapan menjual agar cuan maksimal. Namun kita tahu teori dan bukti empiris bersepakat tentang timing: tidak ada yang mampu melakukan secara baik dan konsisten, apalagi sempurna. Imbal hasil investasi kita ditentukan oleh time in the market, waktu yang digunakan untuk merealisasikan keajaiban compounding, bukan timing the market. Seberapa dini, seberapa lama kita berinvestasi lebih bermakna dibanding seberapa piawai kita membaca arah pasar.
Jangan terlalu khawatir dengan berbagai detail investasi. Investasi itu sederhana, tapi tidak mudah. Yang membuat tidak mudah karena terlalu banyak kekhawatiran atas hal-hal yang mempengaruhi psikologis. Dengan mengikuti aturan dasar investasi berikut, mudah-mudahan anda tidak perlu terlalu dipusingkan dengan kapan harus (kembali) memulai investasi.
Tentukan tujuan dan horison investasi
Apa tujuan investasi anda. Bagi dalam layer menurut urgensinya: needs, wants dan wish. Dana pensiun, uang kuliah anak jelas merupakan needs. Namun pilihan kuliah di luar negeri tentu masuk kategori wants. Hal-hal sekedar pengen, semisal upgrade mobil, memiliki rumah istirahat dan lain-lain sepertinya bisa masuk keranjang wish. Kemudian, tentukan jumlah dan kapan ingin dicapai sehingga didapatkan target nominal yang harus dicapai. Dari target tersebut kemudian tentukan berapa jumlah yang bisa disisihkan dan ditabung setiap bulan untuk mencapai target sesuai jangka waktu hanya dengan menabung. Itu adalah skenario baseline, risk-free anda.
Sesuaikan return dengan penghasilan dan kendalikan risiko serta biaya.
Setelah mendapatkan skenario baseline anda, sesuaikan dengan kemampuan anda dalam menyisihkan dari penghasilan. Tentunya semakin besar semakin baik. Apabila tidak memungkinkan, naikkan return dari investasi anda dengan penempatan pada instrumen yang lebih berisiko. Namun semakin penting layer dari tujuan anda, maka sebaiknya semakin rendah risiko yang bisa ditanggung. Untuk tujuan kuliah anak di bawah 10 tahun, batasi pada risiko setara dengan obligasi negara. Untuk dana pensiun dengan jangka waktu 20 tahun risiko yang ditanggung mungkin bisa lebih tinggi. Diversify, diversify, diversify. Jangan lupa kendalikan biaya, karena itu dapat mengkompensasi return yang harus anda capai. Semakin tinggi biaya investasi yang ditanggung, semakin tinggi target return yang harus dicapai.
Lakukan secara rutin, just keep buying.
Setelah dua langkah di atas, maka lakukan secara rutin. Bayar diri anda pertama kali setelah gajian setiap bulan. Jangan melakukan investasi setelah membayar pengeluaran rutin. Namun jadikan alokasi investasi sesuai plan di atas sebagai “pengeluaran” rutin anda di awal bulan. Kalau perlu otomatisasi dengan auto debit ke pos-pos investasi yang telah direncanakan.
Dengan langkah-langkah sederhana seperti di atas, mudah-mudahan pertanyaan musiman seperti kapan (kembali) investasi tidak pernah menjadi beban pikiran anda.
Selamat kembali berinvestasi.